Pengertian Autisme
Monks dkk.,
mengungkapkan bahwa autisme berasal dari kata autos yang berarti aku. Pada pengertian nonilmiah kata tersebut
dapat ditafsirkan bahwa semua anak yang mengarah pada dirinya sendiri disebut
dengan autisme.
Sementara
itu, Berk mengartikan autisme dengan istilah absorbed in the self atau keasyikan dalam dirinya sendiri.
Sementara Wall mengartikan autisme sebagai aloof
atau withdrawn, yang mana anak-anak
dengan gangguan autisme ini tidak tertarik dengan dunia disekelilingnya.
Kemudian, Tilton mengungkapkan bahwa pemberian nama autisme karena hal ini
diyakini dari “keasyikan yang berlebihan” dalam dirinya sendiri.
Berdasarkan
berbagai arti tersebut, autisme secara sederhana dapat diartikan dengan sikap
anak yang cenderung suka menyendiri karena terlalu asyik dengan dunianya
sendiri. Dengan kata lain, anak dengan gangguan autisme adalah anak yang sibuk
dengan urusannya sendiri ketimbang bersosialisasi dengan orang lain
disekitarnya.
Jenis-jenis Autisme
Ditinjau
dari kemunculannya/kejadiannya, anak dengan gangguan autisme dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
a. Autisme
Klasik
Anak yang mengalami gangguan autisme sejak dilahirkan.
b. Autisme
Regresi
Gangguan
autisme muncul setelah anak berusia 1,5 hingga 2 tahun.
Penyebab
Gangguan Autisme pada Anak Usia Dini
Berikut ini adalah beberapa dugaan
penyebab autisme pada anak usia dini.
a.
Gangguan Susunan Saraf Pusat
b.
Gangguan pada Metabolisme (Sistem Pencernaan)
c.
Peradangan Dinding Usus
d.
Faktor Genetik
e.
Usia orangtua
f.
Keracunan Logam Berat
Ciri-ciri
Anak dengan Gangguan Autisme
Berikut ini merupakan ciri-ciri anak usia dini dengan
gangguan autisme pada anak usia dini.
a. Interaksi Sosial
1)
Cuek terhadap lingkungan.
2) Kontak mata sangat kurang, bahkan tidak mau menatap
mata lawan bicaranya.
3)
Ekspresi muka kurang hidup.
4)
Tidak mau bermain dengan teman sebayanya.
5)
Suka bermain dengan dirinya sendiri.
6)
Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan
kurang bisa meniru.
7) Tidak memiliki empati atau tidak dapat merasakan apa
yang dirasakan orang lain.
b. Komunikasi
1)
Terlambat bicara.
2) Tidak memiliki usaha untuk mengimbangi komunikasi
dengan cara lain selain bicara.
3)
Jika bicara,bicaranya tidak untuk berkomunikasi.
4)
Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang.
5)
Tidak dapat memahami pembicaran orang lain.
c. Perilaku
1)
Cuek terhadap lingkungan
2) Perilaku tak terarah, seperti suka mondar-mandir,
lari-lari, manjat-manjat, berputar-putar,melompat-lompat, dan lainnya.
3) Sering kali sangat terpukau pada benda-benda yang
berputar atau benda-benda yang bergerak.
4)
Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.
5) Terpaku pada satu kegiatan rutin yang tidak ada
gunanya.
6) Mempertahankan satu permainan atau lebih dengan cara
yang khas dan berlebihan.
Penanganan
Anak Usia Dini dengan Gangguan Autisme
a.
Terapi Perilaku
b.
Terapi Bermain
c.
Terapi Wicara
Daftar Pustaka
§ Yuwono, Joko.
2009. Memahami Anak Autistik : Kajian
Teoritik dan Empirik. Yogyakarta: Alfabeta.
§
Prasetyono,
Dwi Sunar. 2008. Biarkan Anakmu
Bermain: Mengenal Manfaat dan Pengaruh Positif Permainan bagi Perkembangan
Psikologi Anak. Yogyakarta: Diva Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar