Rabu, 31 Mei 2017

Mino ke Mayo 😂

"Minoritas menjadi mayoritas" aku pikir kata-kata tersebut adalah kata-kata yang pas untuk saat ini 😂. Karena apa? 😮
Begini . . . .😁
DULU
Ketika awal masuk kuliah (2015) hanya aku yang sering mojok 😅
Q: Kok mojok?
Iya mojok, mojok nyari wi-fi 😂 
Setiap ada jam kosong dan menanti kuliah masuk untuk jam berikutnya aku langsung mengaktifkan wifiku dan mendownload  drama korea atau MV idol favoritku. 
Banyak yang heran dengan aku kenapa suka korea seperti itu 😅
Karena dari sekian teman di kelas aku, hanya beberapa saja yang menyukai K-drama (drama korea) atau K-Pop (korean Pop/musik pop korea) selebihnya biasa-biasa saja atau bahkan tidak suka.
Teman-teman terdekatku juga tidak ada yang menyukai K-drama maupun K-pop 😂
Kalau dulu ketika aku aktifin wifi HPku dan mencari/melihat-lihat seputar korea banyak yang berkata padaku "korea mesti", "tika mesti wifian", "alah-alah tik" 😅
Dan aku cuma bisa senyum dan bilang "apik yooo" Karena saat itu aku hanya kaum minoritas yang kesepian 😓
Jadi ketika aku ngomongin korea (K-drama/K-pop) enggak ada yang paham atau tau.

SEKARANG
(2017) Banyak teman-teman aku yang nyari wifi buat download drama 😁. Iyaa, sekarang aku bukan minoritas lagi tapi berubah menjadi kaum mayoritas penyuka k-drama. Ada beberapa juga sekarang yang bahkan menyukai K-Pop. 
Teman-teman aku  menyukai drama korea kebanyakan berawal dari drama Descendants of the Sun (https://id.wikipedia.org/wiki/Descendants_of_the_Sun) yang memang drama ini sangat booming sekali saat itu. Banyak juga di timline BBMku yang mengupdate foto dari drama tersebut. Jadi drama ini berhasil memikat orang-orang yang awalnya biasa-biasa saja sama K-drama/tidak suka K-drama menjadi menyukai K-drama terutama teman-temanku 😆
Teman-temanku sekarang menjadi penyuka drama, berawal dari drama Descendants of the Sun sekarang mereka sudah mengikuti drama-drama korea lainnya. Bahkan sekarang mereka lebih update drama dari pada aku 😂.
Singkat cerita, begitulah kaum minoritas menjadi mayoritas 😍

Seminar Nasional Kewirausahaan



 
Seminar nasional kewirausahaan dengan tema Berbisnis ala Mahasiswa dengan Modal “Dengkul” merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini periode 2017 Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan Seminar Nasional ini merupakan kegiatan yang pertama kali diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (HMPS PGPAUD). Karena pada periode sebelumnya belum pernah menyelenggarakan kegiatan ini. Biaya pendaftaran yang ditentukan oleh panitia adalah sebesar Rp 50.000,00 (mahasiswa UAD) dan sebesar Rp 75.000,00 (mahasiswa dari luar UAD). Fasilitas yang didapatkan antara lain ilmu, sertifikat, seminar kit dan snack. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Mei 2017 di Auditorium kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan. Pembicara yang dihadirkan tidaklah tanggung-tanggung karena pembicara ini merupakan pembicara internasional dan merupakan provokator bisnis otak kanan yaitu Prov Among Kurnia Ebo SS., M.Cd., Ph.G. Kemudian moderator yang mendampingi beliau adalah dosen dari Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini  (PGPAUD) UAD, yang memiliki banyak karya tulis yang telah dihasilkan dan berpengalaman baik dalam hal pendidikan, organisasi bahkan psikologi yaitu Iyan Sofyan, S.Pd,. M.A. Seminar nasional kewirausahaan ini juga diramaikan dengan tarian dari muvo dance sebuah komunitas dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UAD dan penyanyi akustik yang cukup terkenal di Universitas Ahmad Dahlan bahkan di Universitas lain yaitu Hana Nuraini seorang mahasiswa PGPAUD UAD semester 8.

 Gambar 1. Peserta Seminar Nasional



Gambar 2. Wakil Rektor III (Dr. Abdul Fadlil, M.T.) memberikan sambutan 


 
Gambar 3. Pemberian Plakat UAD oleh perwakilan Kaprodi PG PAUD (Dwi Hastuti, M.Pd.I)


 
Gambar 4. Pemerian Kenang-kenangan oleh dosen PGPAUD/moderator (Iyan Sofyan, S.Pd.,M.A.)



Gambar 5. Prov Among Kurnia Ebo bersama Dosen-dosen PGPAUD UAD
 


Gambar 6. Prov Among Kurnia Ebo bersama Moderator dan panitia SEMNAS Kewirausahaan